Ayah, Aku Ingin Bercerita
Ayah,
Aku Ingin Bercerita
Akhir-akhir
ini aku mulai gelisah dengan hati dan perasaan ini.
Entah
apa yang sebenarnya terjadi, sehingga hati terusik dan pikiran melayang.
Ayah,
gadis kecilmu yang dulu riang gembira dan bahagia ketika ayah gendong
kemana-mana,
Kini
telah mencapai usia yang tidak pantas lagi untuk bermanja.
Ayah,
aku ingin bercerita…
Ceritaku
ini tentang hati yang mulai tumbuh benih-benih cinta.
Aku
takut ayah merasa tidak dihargai, tapi ketahuilah olehmu yah,
Aku
menceritakan ini karena rasa hormatku kepadamu yang tak pernah hilang.
Ayah
laki-laki terbaik yang hadir dlm hidupku..
Namun
saat ini, bolehkah aku memilih laki-laki terbaik kedua setelah ayah?
Aku
harap ayah tidak cemburu.
Aku
tau ayah sangat menginginkan seorang laki-laki yang menegakkan agama sebagai
pendampingku.
Karena
itu aku berani katakan.
Dia
seorang yg Insya Allah ayah sukai akhlak dan agamanya.
Ayah,
aku tau tidak seharusnya aku mengungkapkan ini.
Tapi
ayah, kehadirannya membuatku selalu ingin memperbaiki diri
dan
menjadi seseorang yg juga pantas untuknya.
Ayah,
bukankah itu bagus?
Melalui
perantaranya aku terpanggil untuk lebih dekat dengan Rabb kita.
Ayah,
banyak sekali keluhanku kali ini.
Apa
yang harus ku lakukan, Yah?
Laki-laki
itu harus menghadapmu dulu kan ayah?
Ayah,
apakah tidak masalah jika aku yang memilih seseorang untuk menjadi imam
keluargaku.
Namun
tetap atas izinmu.
Setelah
ia menghadapmu, aku yakin ayah akan tau kenapa aku memilihnya.
Sekarang
bukankah aku hanya harus menunggu dengan sabar sampai waktunya datang, Yah.
Aku
harap ayah menyisihkan doa disepertiga malammu dengan setia.
Karena,
hakikatnya akan mengurangi beban dosa ayah jika jodohku taat dalam taqwaNya..
Penulis: Nur
Azizah, SH.

0 Response to "Ayah, Aku Ingin Bercerita"
Post a Comment
Silahkan Berikan Komentar Anda yang Positif