Abu Hatim Ar-Razi Mengembara Selama Tujuh Tahun Mencari Hadits


‘Abdurrahman Ibnu Abi Hatim (wafat th. 327 H) berkata, “Aku mendengar ayahku (Abu Hatim Ar-Razi (wafat th. 277 H)) berkata, ‘Tahun pertama mencari Hadits aku mengembara selama tujuh tahun, dan menurut perkiraanku akau telah berjalan kaki lebih dari seribu Fasakh[1]. Aku terus menghitungnya hingga ketika telah lebih seribu Fasakh, aku menghentikannya.

Aku tidak pernah menghitung perjalananku dari Kuffah ke Baghdad, dan tidak pernah menghitung berapa kali aku dari Madinah ke Mekkah. Aku keluar dari Bahrain dekat kota Shala ke Mesir engan berjalan kaki, dari Mesir ke Arramlah ddengan berjalan kaki, dari Arramlah ke BaitulMaqdis, ari Arramlah ke ‘asqalan, dari Arramlah ke Thabariyah, dari Thabariyah ke Damaskus, dari Damaskus ke Hims, Dari Hims ke Anthakiyah, dan dari Anthakiyah ke Tharsus.

Kemudian aku kembali ke tharsus ke Hims. Masih ada yang tertinggal dari dariku hadits Abi Yaman. Maka, aku mempelajarinya, kemudian aku keluar dari Hims ke Baisan, dari Baisan ke Arraqah, dari Arraqah aku menyemberangi suangai Eufrat ke Baghdad, dan aku keluar sebelum ke Syam dari Wasith ke Sungai Nil, ari Nil ke Kuffah, semuanya itu dengan berjalan kaki.
Yang kusebut ini adalah perjalananku yang pertma dan ketika itu aku baru berusia 20 tahun. Aku mengembara selama tujuh tahun.

Aku keluar dari Ar-Ray pada th. 213 H menuju ke Kuffah pada bulan Ramadhan th. 213 H. Al-muqri’ (wafat th. 213 H) pada waktu itu masih hidup  dan menetap di mekkah. Lalu sampai kepada kami berita tentang kematiannya ketika kami berada Kufah. Aku kembal pada tahun 221 H.

Aku keluar unutk yang keua kalinya pada th. 242 H dan yang menjadi walinya adalah al-Hasan biin Mush’ab. Aku melihat al-Hasan seolah-olah ia adalah ahli hadits, merah rambut dan jenggotnya, serta memeakai songkok hitam.

Menurutku ia mirip dengan Sunaid bin Dawud (wafat th. 226 H). Barang kali kalu aku melhat wali tersebut, aku akan mengira ia Sunaid. Jika mereka berdua, mungkin akau tiodak bisa membedakannya. Pada thun itu aku membuka mutiara di Tharsusu.”

Aburrahman berkata, “Aku mendengar ayahku berkata, ‘Aku pergi melaksanakan Haji unutk pertama kaliny pada th. 215 H. Haji yang kedua th. 235 H. Dan yang ketiga th. 242 H. Dan yang ke empat th. 255. Dan pada tahun itulah ‘Abdurrahman puteraku, pergi menunaikan ibadah haji.[2]

 Penyusun: Hermansyah Bin Suhaimi el-Kampary  | @hbs.elkampary
┈┈┈┈✿❁⚜❁✿┈┈┈┈
 *Salafiansyah.Com * 
Menebar Indahnya Cahaya Sunnah 
══════ 
❁✿❁ ══════
 Yuk!!  JOIN and FOLLOW:
‌ Web | www.salafiansyah.com
 Telegram : bit.ly/salafiansyahcom
WhatsApp: bit.ly/2x4MPGa atau 0812-6856-3282 (Bukan Group)
 Instagram : Instagram.com/hbs.elkampary
 Twitter : twitter.com/hbs_elkampary
 Facebook : facebook.com/salafiansyah.com




[1] Satu Fasakh berjarak kurang lebih 8 Km atau 3,5 mil
[2] Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga. hlm. 264-266

0 Response to "Abu Hatim Ar-Razi Mengembara Selama Tujuh Tahun Mencari Hadits"

Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda yang Positif

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel