Benarkah Imam Abul Hasan Al-Asy’ary Bertaubat..??


Imam Abul Hasan Al-Asy’ari tidak asing lagi bagi kita, terutama bagi murid-murid presantern, ya.. beliaulah yang dikenal yang mencetuskan aqidah Asy’ariyah, yang merupakan bermazhab Mu’tazilah, suatu mazhab yang menyimpang. Akan tetapi beliau sepat bertaubat dan meninggalkan aqidah Mu’tazialh tersebut, dan kembali ke mazhab Ahli Sunnah.. benarkah.?? Dalam artikel di bawah ini pembaca akan mendapatkan jawabannya. In Syaa Allah....




Mengenal Imam Abul Hasan Al-Asy’ary
Nama lengkap beliau adalah Ali bin Isma’il bin Ishaq bin Salim bin Isma’il bin Abdullah bin Musa bin Abi Burdah bin Abu Musa Al-Asy’ary.

Beliau dilahirkan tahun 260 H. Imam Abul Hasan Al-Asy’ary datang ke kota Baghdad dan mengambil hadits dari Al-Hafidz Zakariyah bin Yahya As-Saajy[1] salah seorang imam ahli hadits dan fiqih, dari Abi Khalifah Al-Jumahi, Sahl bi Sarh, muhammad bin Ya’kub al-Muqry dan Abdurrahman bin Khalaf Al-Bashry. Beliau banyak meriwayatkan dari mereka dalam kitab tafsir yang berjudul Al-Mukhtazin. Beliau juga mengambil ilmu kalam dari gurunya yaitu suami ibunya yang bernama Abi Ali Al-Jubba’i, salah seorang tokoh Mu’tazilah.

Setelah beliau mendalami ilmu kalam dan berhasil mencapai puncaknya, beliau mengajukan beberapa pertanyaan kepada gurunya tersebut. Tetapi beliau tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan hingga membuat beliau bigung.

Dikisahkan dari beliau, bahwa beliau berkata, “Selama beberapa malam, aku merasa gelisah dengan aqidah yang sedang aku pegang. Lantas aku berdiri melaksanakan shalat dua rakaat. Lalu aku memohon kepada Allah Ta’ala agar Dia menunjukiku kepada jalan yang lurus, kemudian aku tertidur. Aku melihat Rasulullah Shalallahu’alaihi Wa Sallam dalam mimpi lantas aku mengadukan kepada beliau tentang masalah yang sedang menggelayutiku. Rasulullah bersabda kepadaku, “Peganglah Sunnahku!” kemudian aku pun terbangun. Setelah itu aku membandingkan masalah-masalah ilmu kalam yang aku dapati, dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta membuang ilmu-ilmu selainnya.

PUJIAN ULAMA TERHADAP DIRINYA
Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit yang dikenal dengan sebutan Al-Khatib Al-Baghdadi wafat tahun 463 H dalam tarikhnya yang terkenal juz 10 halaman 346 berkata; “Abu Hasan Al-Asy’ary adalah pemilk berbagai kitab yang membantah kaum mulhid dan lain-lainnya dari kalangan Mu’tazilah, Rafidhah, Jahmiyah, Khawarij dan berbagai kelompok bid’ah lainnya”.... kemudian beliau mengatakan, “Pada waktu itu kaum Mu’tazilah sedang berjaya hingga Allah memunculkan Abu Hasan Al-Asy’Ary yang akhirnya menghujat mereka hingga tak berkutik”.

Ibnu Farhun berkata dalam kitabnya Ad-Dibaj, “Abu Muhammad bin Abi Zaid Al-Qiruwany dan imam-imam lainnya memberi pujian terhadap Abu Hasan Al-Asy’ary.”
Ibnu ‘Imad al-Hanbali berkata dalam kitabnya Asy-Syadzaraat (II/303), “Di antara perkara yang membuat ahlus Sunnah semakin kuat dan membuat hina panji-panji kaum Mu’tazilah dan Jahmiyah adalah  serta menjelaskan kebenaran yang sudah nyata dan mebuat dada ahli ma’rifah sejuk adalah perdebatan Abu Hasan Al-Asy’ary dengan gurunya Al-Jubba’i.

Taajuddin As-Subki dalam Thabaqat Asy-Syafi’iyah, ia berkata, “Abu Hasan Al-Asy’ary seorang ulama besar Ahli Sunnah setelah Imam Ahmad bin Hanbal dan tidak diragukan lagi bahwa aqidah beliau adalah sama dengan aqidah Imam Ahmad Bin Hanbal. Hal ini dengan jelas dari ucapan belaiu sendiri dalam buku-buku beliau, “Aqidahku seperti aqidah Imam Ahmad bin Hanbal.

Taubatnya Imam Al-Asy’ary dari Aqiah Mu’tazilah dan Kembali Kepangkuan Aqidah Salaf
Ahli sejarah negeri Syam Al-Hafidz Abu Qasim Ali bin Hasan bin Hibatullah bin Asaakir Ad-Dimasyqy wafat tahun 571 berkata dalam kitabnya At-Tabyiin, “Abu Isma’il bin muhammad bin Ishaaq Al-Azdy Al-Qairuwaany yang ma’ruf dengan sebutan Ibnu ‘Uzrah berkata, “Abu Hasan Al-Asy’ary adalah seorang yang bermazhab Mu’tazilah dan memegang mazhab ini selama 40 tahun. Dalam pandangan mereka beliau adalah seorang imam. Kemudian beliau menghilang selama lima belas hari lantas tiba-tiba ia muncul di masjid Jami’ di kota Bashrah dan naik keatas mimbar setelah shalat Jum’at seraya berkata, “Para hadirin sekalian, aku menghilang dari kalian selama beberapa hari karena ada dalil-dalil yang bertentangan dan sama kuat, namun aku tidak mampu menetapkan mana yang hak dan mana yang batil dan tidak mampu membedakan mana yang batil dan mana yang hak. Kemudian aku memohon petunjuk dari Allah Ta’ala, maka Dia memberiku petunjuk dan aku tuangkan ke dalam buku ini. dan aku melepaskan semua aqidah yang dulu aku pegang sebagaimana aku pegang sebagaiamana aku membuka baju ini.”

Kemudian beliau membuka bajunya dan membuangnya lalu memberikan bukunya tersebut kepada hadirin. Diantaranya kitab Al-Luma’ dan tulisan yang lainnya.

Ulama-ulama hadits sepakat bahwa Abu Hasan Al-Asy’ary adalah salah seorang imam ahli hadits dan mazhabnya beliau juga mazhab ahli hadits.

Abu Bakar Ibnu Faurak berkata, “Abul Hasan Al-Asy’ary meninggalkan mazhab Mu’tazilahnya dan berpengang pada mazhab ahlus Sunnah pada tahun 300 H.

Abul Abbas Syamsuddin Ahmad bin Muhammad bin Abi Bakar bin Khalkan Asy-Syafi’i wafat pada tahun 681 H. Beliau berkata dalam bukunya berjudul, “Wafayaatul A’yaan (II/446), Abul Hasan Al-Asy’ary dahulu adalah seorang penganut paham Mu’tazilah kemudian bertaubat dari mazhab tersebut.”

Burhanuddin Ibrahim bin Ali bin Muhammad bin Farhun al-Ya’mari Al-Madany Al-Makky wafat 799 H berkata dalam kitabnya Dibaajul Mazhab fi Ma’rifati A’yaani Ulama Mazhab hal. 193, “Pada awalnya Abul Hasan Al-Asy’ary adalah seorang penganut paham Mu’tazilah kemudian rujuk kepada Mazhab yang benar yaitu mazhab Ahlus Sunnah.

Wafatnya beliau Rahimahullah
Ibnu Faurak Berkata, “Abu Hasan Al-Asy’ary wafat pada tahun 324 H.
Demikianlah sejarah kehidupan Imam Abul Hasan Al-Asy’ary, dari Mu’tazilah kemudian kembali kepada pangkuan Ahli Sunnah. Semoga Allah menerima amalannya dan mengampuni kesalahannya. Dan  Semoga kita dapat meladani beliau untuk kembali kepada ajaran Salafus Shalih, generasi pertma umat ini.
Wallahu musta’an...

Diselesaikan pada Siang hari, Pekanbaru hari Kamis tanggal 07 Mei 2015
Ditulis oleh; Hermansyah Bin Suhaimi Al-Kampary
Dikutip dari kitab Al-Ibanah, edisi Indonesia, ahli bahasa Abu Ihsan al-Atsari diterbitkan oleh Pustaka At-Tibyan. Hal. 2-10 dengan seidkit ringkasan.
Artikel; http://Salafiansyah.blogspot.com
Temukan Juga tulisan kami di.
1.Fb; Salafiansyah Hidup Bersama Sunnah
2.  Twit; @Salafiansyah­_HBS
3. Via BBM; dengan PIN 53CCB044
4.  Via WhatsApp dengan nomor; +6282390288093
5.  Fans Page dengan nama Menuntut Ilmu Jalan menuju Surga







[1] Salah seorang murid Imam Ahmad bin Hanbal

0 Response to "Benarkah Imam Abul Hasan Al-Asy’ary Bertaubat..??"

Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda yang Positif

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel