Peliharalah Jenggotmu kawan
Peliharalah Jenggotmu kawan...!!!
Segala puji bagi Allah, Rabb yang memelihara seluruh alam. Shalawat
serta salam buat Nabi kita, kekasih kita Mummad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam
dan juga buat Istri-istri beliau, anak-anak beliau dan sahabat-sahabat beliau
yang Allah Telah Ridho Kepada mereka dan mereka pun telah Ridha kepada Allah
Ta’ala.
Para pembaca yang saya cintai karna Allah..
Mungkin sebagian orang ketika melihat seseorang yang memelihara
jenggot langsung di kaitkan dengan teroris, seoelah-olah setiap setiap orang
yang berjenggoat itu adalah teroris yang harus di musuhi, di jauhi, di kucilkan
dan sebagainya. Pada hal tidaklah demikian, jika sekiranya setiap orang
berjenggot itu adalah teroris yang mesti dijauhi, maka lihatlah sosok artis
Ahamad Dani yang juga memiliki jenggot, kenapa tidak di katakan teroris, kanpa
tidak dijauhi dan di musuhi, malah sebaliknya ia begitu di puja-puja, di
sanjung-sanjung dan menjadi idola dikalangan sebagian kita.
Apa Itu Jenggot
Jenggot (lihyah)
adalah rambut
yang tumbuh pada kedua pipi dan dagu. Jadi, semua rambut yang tumbuh pada dagu, di bawah dua tulang
rahang bawah, pipi, dan sisi-sisi pipi disebut lihyah
(jenggot) kecuali kumis. (Lihat Minal Hadin Nabawi I’faul Liha, ‘Abdullah bin Abdul Hamid dengan edisi terjemahan ‘Jenggot Yes, Isbal No’, hal. 17)
Nabimu Juga Berjenggot
Sahabat ku... yang di Rahamti Allah...
Tidakkah engkau tahu bahwa Nabimu yang engkau katakan, engkau
mencintainya bahwa beliau juga memeliahra jenggot..
Marilah
kita lihat bagaimana bentuk fisik Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam yang berjenggot.
Dari
Anas bin Malik –pembantu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam- mengatakan,
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah laki-laki yang
berperawakan terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Kulitnya tidaklah putih
sekali dan tidak juga coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah
mengutus beliau sebagai Rasul di saat beliau berumur 40 tahun, lalu tinggal di
Makkah selama 10 tahun. Kemudian tinggal di Madinah selama 10 tahun pula, lalu
wafat di penghujung tahun enam puluhan. Di kepala
serta jenggotnya hanya terdapat 20 helai rambut yang sudah putih.” (Lihat Mukhtashor
Syama’il Al Muhammadiyyah, Muhammad Nashirudin Al
Albani, hal. 13, Al Maktabah Al Islamiyyah Aman-Yordan. Beliau katakan hadits
ini shohih)
Lihatalah saudaraku......bahwa Nabimu juga berjengot bukan, terus
layakkah engkau menghina orang-orang yang berjenggaot...?
Jenggot Itu Perintah Nabi
Sahabatku....
Sesungguhnya jenggot itu merupakan perintah dari Nabi Kita Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, ada beberapa hadits yang menunjukkan hal
itu...
Hadits
pertama, dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623)
Hadits
kedua, dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا
الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
“Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan
biarkanlah jenggot.” (HR. Muslim no. 625)
Hadits
ketiga, dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ
وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
“Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong
pendek kumis dan membiarkan (memelihara) jenggot.”
(HR. Muslim no. 624)
Hadits
keempat, dari Abu Huroiroh radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى
خَالِفُوا الْمَجُوسَ
“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan
selisilah Majusi.” (HR. Muslim no. 626)
Hadits
kelima, dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ، وَأَعْفُوا
اللِّحَى
“Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Bukhari no. 5893)
Hadits
keenam, dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا
اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
“Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah
kumis.” (HR. Bukhari no. 5892)
Ulama
besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Kesimpulannya ada lima riwayat yang menggunakan
lafazh,
أَعْفُوا وَأَوْفُوا وَأَرْخُوا وَأَرْجُوا
وَوَفِّرُوا
Semua
lafazh tersebut bermakna membiarkan jenggot tersebut
sebagaimana adanya.” (Lihat Syarh An Nawawi ‘alam Muslim, 1/416,
Mawqi’ Al Islam-Maktabah Syamilah 5)
Di
samping hadits-hadits yang menggunakan kata perintah di atas, memelihara
jenggot juga merupakan sunnah fithroh. Dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ
وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ
الأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ
وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ
“Ada sepuluh macam fitroh, yaitu memendekkan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq
(menghirup air ke dalam hidung,-pen), memotong kuku, membasuh persendian,
mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” (HR. Muslim no. 627)
Jika
seseorang mencukur jenggot, berarti dia telah keluar dari fitroh yang telah
Allah fitrohkan bagi manusia. Allah Ta’ala berfirman,
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا
فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ
اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada penggantian pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Ruum
[30] : 30)
Selain
dalil-dalil di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga sangat tidak suka melihat orang yang
jenggotnya dalam keadaan tercukur.
Ketika Kisro (penguasa Persia) mengutus dua orang untuk menemui
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menemui beliau dalam keadaan jenggot yang tercukur dan
kumis yang lebat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidak suka melihat keduanya. Beliau
bertanya,”Celaka kalian! Siapa yang memerintahkan kalian seperti ini?” Keduanya
berkata, ”Tuan kami (yaitu Kisra) memerintahkan kami seperti ini.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Akan tetapi, Rabb-ku memerintahkanku untuk memelihara jenggotku dan
menggunting kumisku.” (HR. Thabrani, Hasan. Dinukil dari Minal Hadin Nabawi I’faul
Liha)
Saudaraku.....
Jika engkau perhatikan hadits-hadits di atas, maka engkau akan
dapatkan bahwa hadits itu semuannya menunjukkan perintah dari Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam. Dan Nabi membenci untuk mencukurnya, selain itu Kaedah
ushul Fiqih mengatakan “Al-Ashlu Fil Amri Lil Wujub”, artinya “Asal dari
perintah itu menunjukkan Wajib”. Jenggot juga merupakan fitroh manusia yanh
dilarang kita untuk merubahnya, selain itu memelihara jenggot merupakan
perbutan untuk menyelisihi perbuatan orang-orang kafir, mmusyrik dan Majusi.
Kawan.... tunggu apalagi mulailah dari sekarang “Peliharalah
Jenggotmu” hidupkanlah Sunnah Nabi kita, jika bukan kita siapa lagi....!!!!
Penyusun; Akhukum
Hermansyah bin Suhaimi al-Kampary (semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, kedua
orangn tuanya dan kaum muslimin seluruhnya)
-----In
Syaa Allah-Bersambung-----
Artikel;
htt://salafiansyah.blogspot.com
Kontak Penulis;
-Fb; Hermansyah bin
Suhami
-Fans Page;
Salafiansyah dot Com
Twitter;
@salafianysah
Instagram;
salafiansyahdotCom
BBM; 518BFFF4
WhatsAPP;
082390288093
0 Response to "Peliharalah Jenggotmu kawan"
Post a Comment
Silahkan Berikan Komentar Anda yang Positif