MEMBONGKAR RAHASIA KEJELEKAN HARI VALENTINE #Part 1



MEMBONGKAR RAHASIA KEJELEKAN HARI VALENTINE #Part 1
Tanggal 14 Febuari, ada apa dengan tanggal 14 Febuari? Pasti sudah banyak di antara kita yang tahu bukan? Yupss... bener banget HARI VALENTIN (bahasa inggris: valentine’s Day). Hari itu disebut-disebut hari kasih sayang. Wooo.. pada hari itu tengoklah pemuda pemudi sangat luar biasa meng-ekspresikan cinta terhadap pasangan mereka, ada yang kasih bunga berwarna merah (bunga mawar) sebagai lambang cinta, ada yang ngasih cokelat sebagai lambang keharmonisan cinta. Ya... cokelat dan mawar memang sudah menjadi Icon tuk hari valentin. Mereka menganggap bahwa pada tanggal dan hari tersebut, sebagai hari kasih sayang. Namun sadarkah kalian bahwa kalian sudah tertipu? Tahukah kalian dari dibalik hari valentine tersebut? Jika kalian tak tahu izinkan kali ini saya ingin membahas dan memberi tahu hakikat di balik hari valentin.
Dalam tulisan ini saya ingin membahas tiga pembahasan besar:
1.     Sejarah hari valentin
2.     Hari valentin menurut tinjauan Islam
3.     Hari valentine hari perzinaan sedunia.


Sejarah Hari Valentin
Para ahli sejarah tidak menemukan kata sepakat mengenai sejarah valentine’s Day. Menurut Rizki Ridyasmara di dalam bukunya, “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?, para sejarawan masih tidak mempunyai kata sepakat berkenaan peristiwa apa sebenarnya menjadikan Hari Valentine terus diperingat. Tetapi daripada beberapa sumber sejarah terdapat empat (4) versi pendapat yang amat popular berkaitan dengannya seperti berikut :

1). Hari Valentine bermula semasa pemerintahan empayar Rom iaitu dengan menetapkan 14 Februari sebagai hari cuti bagi orang Juno (ratu dewa-dewa dan dewi-dewi Rom). Juno adalah Ratu kepada tuhan-tuhan, isteri pelindung Negeri Rom. Beliau juga dikenali dengan nama Hera (Dewi Yunani) iaitu dewi perkahwinan dan kesejahteraan wanita. 

2). Hari sambutan Valentine diambil daripada nama seorang paderi yang paling berpengaruh pada zaman pemerintahan Ratu Isabella dari Sepanyol iaitu St. Valentine yang status kedudukannya adalah di tempat kedua tertinggi selepas Pope. Apabila St. Valentine menyatakan hasrat untuk berkahwin dengan pasangannya dari pengamal protestan sewaktu kerajaan Sepanyol berjaya menumpaskan kerajaan Islam, timbul kegemparan rakyat Cordova kerana St. Valentine merupakan seorang Paderi Katolik yang tidak boleh berkahwin dengan pengamal Protestan, lebih-lebih lagi paderi sememangnya tidak boleh berkahwin. Tindakan St. Valentine yang mengambil keputusan berkahwin dengan pasangannya itu telah menimbulkan rasa murka Ratu Isabella, lalu memenjarakannya buat sementara waktu. Ratu menetapkan 14 Februari sebagai hari Kekasih untuk St. Valentine sendiri.

3). Berdasarkan apa yang dinukilkan oleh Geoffrey Chaucer (1343 – 25 Oktober 1400), seorang penyair Inggeris di dalam puisi klasiknya yang bertajuk “Parlement Foules” (1382) berkaitan Burung cinta Chaucer (Chaucer’s love birds) yang mengaitkan Hari Valentine dengan cinta asmara. 

4)  Ianya merujuk kepada peristiwa yang berlaku pada 14 Februari 270 Masihi, St. Valentine dibunuh kerana pertelingkahannya dengan Raja Romawi yang diperintah oleh Raja Claudius II (268-270M). Pada waktu itu Raja Claudius telah membatalkan semua perkahwinan dan pertunangan kerana Rom banyak terlibat di dalam peperangan. Menyedari hakikat itu, St. Valentine dan St. Marius telah mengahwinkan orang-orang Kristian dengan pasangan mereka secara rahsia. Akibat perbuatan tersebut, St. Valentine telah ditangkap dan diheret, yang akhirnya dihukum belantan sehingga mati serta dipenggal kepalanya pada 14 Februari dalam tahun 270 Masihi. Bagi memperingatinya sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka 14 Februari dijadikan sebagai hari memperingati kematian St. Valentine sebagai upacara keagamaan. Tampaknya, cerita ini yang lebih mahsyur di telinga dan bacaan kita.

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III.
Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam.
Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan.
Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap.
Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.


Saudarku...
coba ana perhatikan, sejarah-sejarah hari valentin di atas, maka kita akan menemukan kata sepakat bahwa sanya hari valentin merupakan ritual agama kristen, bukan berasal dari agama Islam. Malah sekiranya kita merujuk kepada kenyataan-kenyataan pihak Kristian pada hari ini, mereka masih menganggap Hari Valentine sebagai satu ritual di dalam agama Kristian. Ternyata selama ini kalian telah melakuakn ritual agama kristen, mengapa harus mencari ritual atau peribadatan agama lain, pada hal masih banyak ritual dan amalan dalam Islam yang belum kerjakan. Sekali lagi saya katakan Valentine’s Day”. Bukan Dari Islam.  
Namun timbul pertanyaan, walaupun vatentine’s Day bukan dari Islam, apa kita salah ikut merayakannya? Pertanyaan ini akan kita jawab pada tulisan saya selanjutnya... In Syaa Allah...
________________________
Penyusun: Hermansyah Bin Suhaimi El-Kampary
Artikel: www. Salafiansyah.blogspot.co.id
Sumber;
http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/2012/02/asal-usul-sejarah-hari-valentine.htm

0 Response to "MEMBONGKAR RAHASIA KEJELEKAN HARI VALENTINE #Part 1"

Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda yang Positif

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel