Aqidah An-Nawasihib Tentang Ahlul Bait

Aqidah An-Nawasihib Tentang Ahlul Bait
Aqidah kaum Nawashib yang muncul di Kufah dan orang-orang yang mengikuti aqidah mereka yang batil tentang Ahlul Bait adalah; “Membenci Ahlul Bait, mencela dan menghina mereka, sekalipun mereka dalam hal itu tidak sampai kepada derajat aqidah Khawarij yang mengkafirkan Ali Radhiyallahu ‘Anhu dan sebagian keluarganya.
Orang-orang Nawashib dalam mengungkapkan kebencian mereka kepada Ahlul Bait memiliki beberapa tradisi pada bagian hari, seperti memperihatkan kegembiraan dan kesenangan pada hari terbunuhnya Husain, yaitu pada hari Asyura’ dalam rangka menghadapi atau menyelisihi kesedihan dan belasungkawa kaum Rafidhah pada hari tersebut.


Syekhul Islam Ibunu Taimiyah Rahimahullah berkata, “Syaithan dengan terbunuhnya Husain memunculkan kepada manusia dua bid’ah;  “Bid’ah kesedihan atau belasungkawa dan meratapi mayat pada hari Asyura’ denga cara memukul wajah, teriakan, tangisan, menahan minum, membacakan nyanyian  sedih dan segala cara yang menjurus kepada hal itu, seperti mencela salaf (para sahabat). Begitu juag kegembiraan dan rasa senang, dahulunya diKufqah ada sekelompok dari kalangan Syi’ah yang berjuang demi Husain. Pimpinan mereka adalah Mukhtar bin Abi Ubaid sang pembohong besar, dan sekelompok darikalangan orang Nawashib yang membenci Ali dan keluarganya, diantaranya adalah; “Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi”.
Sungguh telah diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam belaiu bersambda;
سَيِكُوْنُ فِيْ ثَقِيْفِ كَذَّابٌ وَمُبِيْرٌ
“Akan muncul di suku Tsaqif seorang pembohong dan seorang pembunuh” (HR. Muslim  4/1971, 1972. No. 2545
Yaitu Mukhtarbin Abi Ubaid seorang pembohong dan Nashibi (Hajjaj bin Yusuf) adalah seorang pembunuh, maka mereka (pengikut Mukhtar) membuat bid’ah kesedihan, dan yang lain (pengikut Hajjaj) membuat bid’ah kegembiraan serta membuat (hadits palsu) bahwa, “Barangsiapa memberikan kelapangan kepada keluarganya (menyenangkan mereka) pada hari Asyura’ maka Allah akan memberikan kelapangan (rizki) kepadanya sepanjang tahun.” (Minhajus Sunnah [4/554-555])
Beliau juga berkata, “.... pada penduduk Kufah terdapat dua kelompok;
Pertama; Sekte Rafidah, mereka memperlihatkan cinta Ahlul Bait, sedangkan mereka pada dasarnya adalah orang-orang Mulhid (tidak beriman) lagi Zindiq (munafik) atau orang-orang yang bodoh dan pengikut hawa nafsu.
Kedua; Sekte Naashibah, yang membenci Ali Radihayallahu ‘Anhu dan para pengikutnya, tatkala terjadi peperangan pada waktu fitnah.
Syaikhul Islam melanjutkan perkataannya setalah berbicara tentnag Rafidhah: “Maka sekelompok orang menentang mereka, baik dari orang-orang Nawashib yang membenci Husain dan keluarganya atau orang-orang bodoh yang menghadapi kerusakan dengan kerusakan, kebohongan dengan kebohongan, kejahatan dengan kejahatan dan bid’ah dengan bid’ah. Lalu mereka membuat hadits-hadits palsu yang berkaitan dengan tradisi kegembiraan dan kesenangan pada hari Asyura’ seperti iktihal (bercelak) dan memakai inai, memperbanyak memberi nafkah kepada keluarga, memasak makanan yang beda dengan hari-hari biasa atau yang semisal itu, yang biasa dilakukan pada hari-hari raya dan pesta. Maka mereka menjadikan hari Asyura’ sebagai hari raya seperti hari-hari raya yang lain. Dan orang-orang Rafidhah menjadikan hari tersebur sebagai hari belasungkawa, dengan memperlihatkan kesedihan dan meratapi dengan tangisan. Kedua kelompok tersebut keluar dari sunnah. (Majmu’Fatawa (25/301. 309-310).

Selesai ditulis pada sore hari Kamis, 10 Dzulhijjah 1436 H.
Penulis: Hermansyah Suhaimi El-Kampary
Dikutib dari kitab Mahdhul Ishabah fi Tahriri Aqidah Ahlus Sunnah wa Mukhaalifihim fii ash-Shahaabah. Penulis Prof. Dr. Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily. Alih bahasa Dr. Muhammad Nur Ihsan, MA.

Ikuti Update Status kami Facebook Hermansyah Suhaimi El-Kampary, Fans Page Salafiansyah. Com, Twitter @salafiansyah, Insta Gram Salafiansyahdotcom 


0 Response to "Aqidah An-Nawasihib Tentang Ahlul Bait"

Post a Comment

Silahkan Berikan Komentar Anda yang Positif

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel