Wanita Primadona Dunia Dan Akhirat

Wanita Primadona Dunia Dan Akhirat

Wanita yang pribadinya dipenuhi dengan keagungan dan kesempurnaan, maka dialah wanita yang bis di sebut sabagai “Primadona”. Dialah pribadi wanita ideal yang mampu menampilkan dirinya serba istimewa, yang tiada bandinganny. Dalam konteks ini, wanita shalihah pun bisa juga disebut dengan istilah “primadona”.

Wanita yang sanggaup memainkan perannya di dunia ini secara anggun, baik sebagai seorang wanita, istri, maupun ibu; serta sekaligus sukses memainkan peran ukhrowinya sebagai hamba Allah, dengan jalan menjalin hubungan indah dengan Dzat Yang Maha Indah yang mewujud dalam bentuk ketaatan kepad-Nya, maka dialah “sang primadona dunia akhirat”. Dialah figur wanita ideal penuh pesona yang menjadi bidadari bagi suaminya.

Jika engkau ingin menjadikan dirimu menjadi wanita primadona dunia akhirat, tak lain hendaklah engkau hiasi dirimu dengan syari’at Islami. Kejujuran dan keberanian mengatakan yang benar, merupakan dasar utama pengalian pesona diri bagi wanita muslimah. Sikap sungkan, lemah, rapuh dan mudah goyah, akan dapat –setidaknya –diminimalisir dengan kebiasaan berkata jujur, kebiasaan menyuarakan kebenaran, meski dalam ruang lingukp yang terbatas.

Cobalah, pertama-tama, berani untuk berkata, “Saya ini muslimah sungguhan”. Seperti dengan entengnya muda-mudi sekarang mengatakan, “Saya ini anak gaul”.

Sekedar ucpan itu saja, sudah akan membangkitkan pesona diri yang hebat. Bukan pesona seksual, bukan pesona tabu dan berkonotasi negatif, namun pesona yang pernah membias –sedemikian indah dadri tokoh-tokoh muslimah sejati, sperti Maryam, Asiyyah istri Fir’aun, Fathimah binti Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam dan yang lainnya.

Setelah itu, ungkapkan dengan tegas, “Saya bukan boneka kaum Barat, saya bukan kaki tangan Yahudi. Saya, sungguh seorang muslimah”.

Lalu katakan, “Dasar hidupku adalah al-Qur’an Dan Sunnah”, karena Nabi Kita Shalallahu ‘alaihi Wa Sallam pernah bersabda; “Aku tinggalkan padamu dua perkara yang mana kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.[1].

............In Syaa Allah Bersambung................

Penulis; Hermasnyah Suhaimi El-Kampary

Selesai Di tulis pada hari Sabtu, 08 Safar 1437 H.

Referensi; Dikutib dari buku Menjadi Primadona Dunia Akhirat. Penulis Abu Umar Basyir. [Dengan sedikit tambahan dan penyesuaian bahasa, sesuai keperluan]

---

[1] Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al-Muwaththo’, Kitab Al-Qodar, Bab “Larangan Membicarakan Masalah Qadar”, jilid 2, hal. 899. Lihat Shalih Al-Jami’ Ash-Shaghir, No. 2934

Share this post